Suntik Vitamin C demi Kulit Putih?

Belakangan banyak wanita-wanita bahkan pria di Indonesia yang menggalakkan treatment kecantikan. Kaum muda atau tua berlomba-lomba mempercantik diri demi penampilan menarik dan menawan. Ntah itu dengan treatment biasa dengan produk-produk kecantikan untuk kulit dan wajah seperti mencerahkan,anti aging,bebas jerawat komedo, dll. Diet ketat untuk membentuk tubuh langsing ideal. Bahkan sampai membutuhkan budget lebih seperti filler bibir hidung ala Kelly Janner, suntik silicon payudara, sulam alis, bahkan operasi plastik. Hal itu dilakukan semata-mata untuk menunjang penampilan. Namun, kali ini saya akan mengungkit mengenai penggunaan suntik vitamin C yang sangat sering digunakan untuk (katanya) memutihkan kulit.
Saya mengikuti sebuah OA medis di Line. Ada sebuah postingan yang menarik minat saya yang memuat judul “Amankah Suntik Vitamin C untuk Tubuh?” oleh dr. Ahmad Fachrurrozi seorang dokter Internship RSUD Kab. Bengkayang, Kalimantan Barat.  Saya sedikit terpelatuk untuk membahas topik ini karena saat ini sedang marak digunakan. Mari disimak.
Suntik vitamin C tentunya digunakan dalam medis untuk indikasi tertentu. Indikasi yang memerlukan suntik Vitamin C dari hasil penilitian Sebastian D. Pajayatti et.al (2010) yaitu:
1.               Kelelahan
2.               Kanker payudara
3.               Infeksi virus
4.               Lyme Disease
5.               Kanker usus besar
6.               Influenza
7.               Sakit kuning
8.               Kanker prostat
9.               Fibromyalga
10.           Limfoma
11.           Kanker ovarium
12.           Kanker paru-paru
13.           Infeksi saluran pernafasan atas
14.           Detox
15.           Masuk angin
16.           Terapi kelas besi
17.           Infeksi virus epstein barr



Memutihkan kulit jelas tidak disebutkan dalam indikasi-indikasi tersebut. Jadi, suntik vitamin C demi kulit putih menawan bukanlah indikasi yang tepat. Tentunya bila indikasi salah maka dampak yang diberikan pun lebih banyak negatifnya ketimbang positifnya. Lantas dampak apa saja yang terjadi akibat suntik Vitamin C?
1.               Lesu/ kelelahan
2.               Iritasi pembuluh darah vena lokal
3.               Peradangan pembuluh darah vena
4.               Batu ginjal
5.               Rusaknya membran sel darah merah dini
6.               Gula darah tinggi
7.               Kram otot
8.               Sakit kepala
9.               Perubahan status mental
10.           Mual/ muntah
11.           Kumpulan gejala-gejala yang menyerupai flu
12.           Gagal ginjal
13.           Pingsan
14.           Sakit pada tumor

Itu kita lihat dari indikasinya saja, lantas bagaimana dengan kebutuhan Vitamin C yang diperlukan tubuh? Vitamin C yang dibutuhkan orang dewasa yang sehat dalam kondisi tenang 60-75 mg per hari. Sedangkan untuk yang tinggal di kota dengan banyak polusi 500 mg dapat diterima.  Nah, itu kalau Vitamin C melalui oral. Bagaimana dengan suntikkan (injeksi)? Penggunaan melalui suntikkan lebih mudah diserap (absorbsi) tubuh ketimbang oral. Pemberian obat melalui oral juga lebih disukai karena lebih aman. Hal ini dikarenakan oral banyak melalui hambatan sebelum masuk ke peredaran darah sehingga resiko efek samping juga menurun. Berkebalikan pada suntikkan dimana resiko efek samping akan meningkat.
Dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap suntik Vitamin C tentunya perkembangan klinik kecantikan bahkan salon yang menyediakan suntik Vitamin C ikut meningkat. Apa dampaknya? Tentu saja banyak ahli jadi-jadian yang tidak resmi tanpa lisensi sebagai penyuntiknya. Tidak semua penyuntik memiliki riwayat sekolah medis. Lantas bagaimana hasilnya? Tentunya dosis vitamin C yang disuntikkan juga tidak tepat alias asal-asalan.
Apa masih mau memutihkan kulit dengan suntik Vitamin C? Pilihan ada di tangan masing-masing. Kitalah pemegang hak otoritas tehadap tubuh kita. Ketahuilah sebab akibat dalam pilihan kita. Be smart people guys. Trims. Wassalamualaikum. 

 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS