Stop Bullying via medsos!



Saat ini diabad yang sering disebut sebagai generasi melek internet, tentunya kita sudah tak asing dengan media sosial. Ntah itu line, bbm, path, instagram, dll. Penggunanya pun berasal dari semua kalangan, muda ataupun tua. Bahkan sekarang ada fenomena anak hits yang berasal dari media sosial, biasanya dari instagram. Kita sering menyebutnya artis instagram. Kita juga sering menemukan meme-meme lucu yang sarat akan hiburan atau sindiran. Ada pula artikel-artikel  berisi pengetahuan atau hoax kekinian. Namun, saya tidak akan membahas mengenai suguhan yang terdapat di dalam media sosial. Saya lebih tertarik membahas mengenai perilaku masyarakat kekinian yang gemarnya menghujat orang lain di media sosial atau disebut pembullian. Pembullian merupakan kekerasan yang dilakukan oleh pelaku bullying secara fisik ataupun mental terhadap orang lain. Kali ini saya akan fokus pada pembulian di instagram.


Tentunya kita sering kali melihat anak-anak hits atau artis instagram atau malah artis beneran yang mengupload foto dengan kolom komentar penuh dengan pujian atau sindiran. Sindiran-sindiran itu pun berisi kebencian mereka terhadap si empunya akun atau sering disebut hater. Padahal para hater itu pun tidak mengenal si pemilik akun dengan baik. Atau bahkan hanya ikut-ikutan berkomentar. Banyak sekali kalimat-kalimat kasar yang tidak pantas mencuat dimana-mana. Padahal untuk mengkritik pun ada etikanya. Saya ingat ketika sekolah dalam bahasa indonesia ada diajarkan bagaimana memberikan tanggapan berupa kritik dan saran dengan baik dan benar. Namun sepertinya  pelajaran itu sulit sekali diterapkan atau memang malas diterapkan. Apa susahnya sih untuk menulis tanggapan di kolom komentar itu dengan sopan. Mungkin karena via media sosial yang notabane nya tidak saling kenal maka kita lebih berani ikut-ikutan dalam aksi bullying tersebut. Sikap bulli ini bisa menjadi kebiasaan buruk dalam diri kita. Kita pasti tau kalau mencaci, mencemooh, dan memfitnah itu perbuatan tercela. Tidak ada yang diuntungkan. Kalau kita membulli seseorang lewat akun atas hal-hal yang dilakukannya, lantas apakah orang tersebut akan berubah?. Saya rasa tidak. Hal itu hanya menambah dosa kita, membuang-buang waktu, dan menjatuhkan martabat kita sendiri dengan menyia-nyiakan kemampuan pola pikir kita dengan aksi bullying tersebut. Kita sering kali marah apabila melihat video pembulian anak-anak remaja yang beredar. Kita menyumpahi si pelaku habis-habisan, sangat memalukan dan tak berperasaan. Lalu apa bedanya dengan komentar kasar yang dilontarkan via akun itu?. Saya rasa itu sama saja. Memalukan dan tak berperasaan. Lucunya lagi pelaku bullying itu banyak berasal dari orang-orang berpendidikan, anak sekolahan sampai yang bergelar sekalipun. Apa gunanya kita belajar bertahun-tahun, mendalami ilmu budi pekerti dan agama kalau itu saja tidak tau. Tunjukkanlah kalau kita manusia bermartabat dan berpendidikan. Jangan hanya bisa membulli orang lain tanpa sebab yang jelas. Memangnya sebegitu tidak ada kerjaan nya kah kita sampai mengurusi kehidupan akun orang dan stalking setiap hari. Kita pun tidak jauh lebih baik dari orang-orang yang dibully itu. 


Kalau tidak bisa berbicara yang baik lebih baik diam. Saya rasa kalimat tersebut sangat tepat. Karena ucapan adalah doa.  Sebagai mahluk yang di anugerahi akal pikiran tentunya kita bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Bullying merupakan perbuatan buruk. Jadi stop bullying!. Pelajari cara menyampaikan kritik dan saran sekali lagi. jangan menghakimi orang lain lewat aksi bullying. Bukankah Allah hakim yang seadil-adilnya? (QS: At-Tin; 8). Wassalam, Semoga bermanfaat^^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar