Kenali & Hentikan “catcalling”


Baru-baru ini saya mengikuti sebuah forum diskusi mengenai catcalling di media sosial. Awalnya saya juga tidak kepikiran mengenai catcalling atau tidak tahu lebih tepatnya. Saya baru ngeh ternyata catcalling itu sangat sering dan biasa terjadi di sekitar kita. Apa itu catcalling?. Cat kucing, calling memanggil. Jadi kucing memanggil. Benar! Tapi bukan itu yang saya maksudkan. Catcalling disini merupakan salah satu bentuk sexual harassment yang biasa terjadi di jalan. Catcalling biasanya dilakukan terhadap kaum perempuan.


Saya sering ketika berjalan di panggil-panggil, suit-suit, atau disapa “Assalamualaikum ” sambil cengar-cengir oleh cowok-cowok yang nongkrong disitu atau mas-mas kurang kerjaan. Apa manfaatnya coba? Saya rasa Assalamualaikum disini bukan sebagai salam sapa sopan santun tapi malah ledekan yang berujung catcalling itu sendiri. Padahal saya juga berkerudung. Terkadang kita sering beranggapan bahwa menggunakan pakaian terbuka akan menjadi penyebab utama catcalling. Tapi banyak kok perempuan-perempuan yang berpakaian tertutup juga mendapati hal-hal tersebut. Jadi saya rasa bukan soal pakaiannya. Tapi saya pernah keluar untuk membeli sarapan dengan penampilan acak-acakan ala baju tidur, rambut dicepol serta sendal jepit and no catcalling! Mungkin karena cowok-cowok itu juga malas ngeliatnya.


 Selama ini juga saya tidak begitu memedulikan hal-hal semacam ini. Biarin sajalah, selagi tidak macam-macam. Tapi apakah saya risi? Tentu saja. Bayangkan kalau malam-malam saya jalan sendirian lewat gang sempit dan ada cowok-cowok nongkrong sambil melakukan catcalling. It’s so scary, of course! Mungkin kalian para cowok pelaku catcalling tidak sadar akan dampak dari tindakan kecil nan bodoh seperti itu. Mau setampan atau sekece apapun kalian, saat melakukan aksi itu tentu saja akan menjatuhkan harga diri kalian di mata kami kaum hawa. Bahkan saya rasa sekelas Zayn Malik atau Justin Bieber sekalipun kalau melakukan catcalling di jalan bakalan bikin illfeel.


Mungkin bagi para pelaku catcalling menganggap bahwa hal itu hanyalah gurauan semata-mata sebagai lucu-lucuan. Tapi coba bayangkan, kalau saudara perempuan atau orang-orang terdekat kalian diperlakukan seperti itu. Apakah masih lucu? Masih bisa cengar-cengir cekikan? Jelas tidak lucu kan? Lantas kenapa masih dilakukan? Walau menurut kalian itu tidak merugikan dengan pikiran toh tidak diapa-apain, tapi itu juga tidak bermanfaatkan? Kalau begitu berhentilah. Apapun maksud dan tujuan kalian.  


Jadi, pesan saya untuk perempuan berpenampilanlah sebiasa dan setidak menarik mungkin! Tentu bukan, berhentilah melakukan catcalling! It’s not funny, i’m so serious! Lakukanlah kegiatan yang tidak merugikan orang lain. Wassalam. Semoga bermanfaat^^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum mba, izin repost menggunakan credit + tambahan poto ya. Trims wassalam

Posting Komentar