Hai..hari
ini saya akan mengangkat topik “listrik”. Menurut https://id.wikipedia.org/wiki/Listrik
Listrik adalah rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan kehadiran dan aliran
muatan listrik. Listrik menimbulkan berbagai macam efek
yang telah umum diketahui, seperti petir, listrik
statis, induksi elektromagnetik dan arus
listrik. Adanya listrik
juga bisa menimbulkan dan menerima radiasi elektromagnetik seperti gelombang
radio. Pembangkit
listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi dan
membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga, seperti PLTU, PLTN, PLTA, PLTS, PLTSa, dan lain-lain.
Tentunya kita tahu bahwa listrik merupakan
kebutuhan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia
di era modern ini. Dengan kemajuan teknologi yang kian canggih, masyarakat
semakin tidak bisa jauh-jauh dari penggunaan listrik. Semua barang-barang yang
yang kita gunakan saat ini membutuhkan energi listrik banyak maupun sedikit.
Mulai dari lampu, HP, laptop, rice cooker, dispenser, tv, dan sebagainya.
Semakin banyak barang yang kita gunakan, maka semakin banyak pula kebutuhan
kita terhadap listrik. Namun, hal ini tentunya dapat berakibat pada penggunaan
listrik yang berlebihan atau pemborosan. Hal ini ditunjukkan dari
ketidakpedulian masyarakat terhadap listrik yang biasa ia konsumsi. Indonesia
sendiri merupakan negara dengan tingkat pemborosan listrik terbesar seASEAN.
Jakarta, Kompas - Data ASEAN
Centre for Energy (ACE) juga menyebutkan, Indonesia merupakan negara yang
memiliki potensi paling besar untuk melakukan penghematan tenaga listrik akibat
tingkat pemborosan energi listrik yang relatif tinggi selama ini. Pasokan
listrik di Indonesia sendiri kini dalam status siaga karena cadangan yang
tersisa tidak banyak tersedia. Data tersebut diungkapkan oleh Dicky Edwin
Indarto dari Forum Komunikasi Masyarakat Hemat Energi dalam seminar mengenai
strategi berhemat energi di Jakarta, Kamis (2/10). Menurut Dicky, Indonesia
berpeluang melakukan penghematan energi sebanyak 3,13 juta ton setara dengan
minyak. Tingkat pemborosan energi yang tinggi ini memperparah pasokan tenaga
listrik di Tanah Air yang kritis. Khususnya untuk pasokan di Pulau Jawa-Bali
dan Madura, di mana kapasitas cadangan listrik yang tersisa hanya 330 megawatt.
Dari cuplikan diatas kita dapat
menyimpulkan bahwa Indonesia krisis listrik! Yup, listrik yang setiap hari kita
gunakan berpotensi habis. Dalam artian bahwa penggunaan lebih besar dari
pemasokan tenaga listrik itu sendiri. Banyak sekali hal-hal yang menjadi faktor
penyebab hal ini terjadi. Misalnya:
1. Penggunaan
pendingin ruangan (AC) 24 jam non stop. Indonesia merupakan negara tropis yang
hanya memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan
musim kemarau. Namun karena pengaruh global warming menyebabkan
ketidakstabilan terhadap kedua musim itu. Akibatnya panas matahari mulai tak
bersahabat. Tentunya kita sering menyalahkan pada penebangan pohon, penggunaan
kendaraan pribadi yang melonjak, dan lain-lain. Tapi sebelum itu coba lihat
rumah kita. Bagaimana cara penggunaan AC yang kita lakukan. Kebanyakan rumah
dengan AC akan menyalakan AC nya secara terus-menerus dan ini salah satu
penyebab global warming. Penggunaan AC juga memboroskan supply energi listrik
di negara tercinta kita ini. Di negara-negara maju penggunaan AC sudah
diminimalkan. Karena itu, marilah
kurangi penggunaan AC sebisa mungkin mulai sekarang.
2. Menggunakan
lampu yang boros watt nya. Gunakanlah lampu yang lebih hemat watt nya agar
menghindari pemborosan listrik dan tagihan membengkak. Selain itu gunakanlah
lampu secara bijak seperti mematikan lampu saat ruangan tidak digunakan
dan disiang hari. Manfaatkan sinar
matahari yang masuk dengan membuka gorden lebar-lebar.
3. Lupa
mencabut charger HP, laptop atau lainnya pada terminal listrik. Nah ini harus
kita lenyapkan karena dapat membuang energi listrik secara sia-sia. Serta cabut
chargernya saat baterai HP atau laptop sudah full, karena selain boros energi
listrik juga dapat merusak baterai itu sendiri jika berlebihan.
4. Jika ingin
menyetrika pakaian, cobalah sesuaikan dengan jenis panas yang tertera pada
label pakaian. Jangan pasang panas yang tinggi untuk pakaian yang halus seperti
linen. Hindari juga menyetrika dalam jumlah sedikit tapi sering. Lebih baik
menyetrika dalam jumlah banyak tetapi intensitas yang sedikit jarang.
5. Pastikan
ketika menanak nasi, jangan ada peralatan listrik lain yang berdaya listrik
besar juga ikut nyala. Dan ketika setelah nasi matang, cabut sambungan listrik
dari steker. Kecuali jika Anda ingin menghangatkan nasi, colok kembali.
6. Televisi
dibiarkan menyala walaupun tidak ada yang menonton. Tentunya ini sangat sering
kita jumpai. Bukan kita yang menonton televisi tetapi malah televisi yang
menonton kitanya. Jadi biasakanlah mematikan tv setelah digunakan.
7. Di Jakarta,
atau khususnya di daerah yang banyak memiliki kos-kosan, menyalakan pompa air
terlalu sering membuat ibu kos marah-marah, atau bahkan bersungut-sungut tanda
menaikkan sewa kos. Itu karena biasanya pompa air sering dinyalakan.
Praktisnya, gunakan bak penampung air dengan kapasitas besar, sehingga tidak
sering-sering menyalakan pompa air.
Gaya hidup seperti inilah yang
sering dilakukan masyarakat Indonesia. Sebenarnya masih banyak lagi pemborosan yang sering kita
lakukan. Sudah seharusnya kita mengubah gaya hidup kita menjadi pengguna yang
bijak. Hal ini akan memberikan efek positif untuk kita semua. Agar kelak anak
cucu kita dapat terus menikmati listrik di masa mendatang. Jangan jadikan “kita
bayar kok” sebagai alasan dalam membuang-buang listrik. Tapi jadikanlah alasan
“kita bayar kok” sebagai tolak ukur agar kita lebih menghemat listrik. Hemat
listrik maka hemat pula kita dalam membayar tagihan listrikya.
Saya rasa cukup sekian ulasan yang
dapat saya berikan. Tulisan ini berisi pendapat saya dan beberapa cuplikan dari
sumber-sumber yang saya sebutkan.
Terimas kasih. Salam^^






0 komentar:
Posting Komentar